Hipnotis merupakan kata yang menjadi momok di Indonesia, banyak orang sering menggartikan hipnotis sebagai ilmu hitam, tetapi apakah benar tentang ilmu hitam hipnotis? Banyak orang awam yang ketika mendengar kata hipnotis selalu mengkait-kaitkan dengan kejahatan, manipulasi, pengendalian pikiran, dsb.
Faktanya jika anda mempelajari hipnotis secara benar, anda pasti akan menemukan bahwa hipnotis merupakan fenomena normal / alamiah.
Mengapa hipnotis dikaitkan dengan ilmu hitam?
Indonesia sangat lekat dengan berbagai tradisi klasik, ketika keilmuan hipnotis muncul dan ramai di berbagai media dan banyak orang yang tidak memahami struktur hipnotis merasa ada yang janggal dengan fenomena hipnotis. Bayangkan saja jika anda melihat seseorang dihipnotis dan mau melakukan apapun perintah sang hipnotis, mungkin anda berpikir ini menggunakan bantuan “jin” atau yang lainnya. Karena secara alamiah kita pasti berpikir bahwa tidak mungkin orang mudah diperintah seperti itu. Tetapi faktanya hipnotis tidak perlu menggunakan bantuan “Jin”, ternyata yang dibutuhkan adalah kemampuan komunikasi.
Apa buktiknya Hipnotis bukan ilmu hitam?
Nah ini adalah hal yang sering diperdebatkan, bagi sebagian orang yang sudah yakin bahwa hipnotis menggunakan ilmu hitam, mereka memiliki 1001 jawaban untuk mengatakan bahwa tidak ada jawaban lain selain bahwa hipnotis adalah ilmu hitam.
Jika kita mau melihat lebih dalam dan mempelajari hipnotis secara benar, kita akan menemukan bahwa hipnotis merupakan kondisi alamiah dimana criticial area yang terletak pada pikiran terbuka, sehingga informasi dapat masuk ke pikiran bawah sadar, ketika suatu informasi sudah masuk maka akan dijalankan.
*Critical Area merupakan filter antara pikiran sadar dan bawah sadar, yang berfungsi membatasi dan menjaring suatu informasi masuk ke pikiran bawah sadar.
Belajar dari Sejarah
Sejarah hipnosis adalah catatan tentang perkembangan konsep, keyakinan, dan praktik yang berkaitan dengan fenomena Trance, Hipnosis dan Hipnoterapi dari zaman prasejarah sampai zaman modern. Karena hipnosis adalah fenomena alamiah manusia, maka sejarah hipnosis juga berumur setua manusia. Pemanfaatan Fenomena hipnosis untuk pengobatan sudah tercatat sejak ribuan tahun yang lalu, meskipun istilah hipnosis baru pertama kali diperkenalkan oleh James Braid pada tahun 1842. *wikipedia-sejarah hipnotis
Wow.. di negeri barat sudah melakukan penelitian secara moderen terhadap hipnotis dari tahun 1842, dan di Indonesia dapat dikatakan masih “bayi” jika dibandingkan dengan umur penelitian mereka. Lalu apa kata mereka tentang hipnotis ?
Menurut James Braid:
The real origin and essence of the hypnotic condition, is the induction of a habit of abstraction or mental concentration, in which, as in reverie or spontaneous abstraction, the powers of the mind are so much engrossed with a single idea or train of thought, as, for the nonce, to render the individual unconscious of, or indifferently conscious to, all other ideas, impressions, or trains of thought. The hypnotic sleep, therefore, is the very antithesis or opposite mental and physical condition to that which precedes and accompanies common sleep
Singkatnya :
Asal dan esensi dari kondisi hipnosis, adalah konsentrasi mental, seperti dalam lamunan atau abstraksi spontan, kekuatan pikiran begitu terpikat oleh gagasan atau pemikiran tunggal. Tidur hipnotis adalah kondisi mental dan fisik yang berlawanan dengan keadaan yang mendahului dan menyertai tidur biasa.
Divisi 30 dari APA ( American Psychological Association) menerbitkan definisi hipnosis yang berkaitan dengan psikologi manusia pada tahun 2005, yang berisi:
Hypnosis typically involves an introduction to the procedure during which the subject is told that suggestions for imaginative experiences will be presented. The hypnotic induction is an extended initial suggestion for using one’s imagination, and may contain further elaborations of the introduction. A hypnotic procedure is used to encourage and evaluate responses to suggestions. When using hypnosis, one person (the subject) is guided by another (the hypnotist) to respond to suggestions for changes in subjective experience, alterations in perception,[24][25] sensation,[26] emotion, thought or behavior. Persons can also learn self-hypnosis, which is the act of administering hypnotic procedures on one’s own. If the subject responds to hypnotic suggestions, it is generally inferred that hypnosis has been induced. Many believe that hypnotic responses and experiences are characteristic of a hypnotic state. While some think that it is not necessary to use the word “hypnosis” as part of the hypnotic induction, others view it as essential.
Hipnosis biasanya melibatkan pengenalan prosedur dimana subjek diberi tahu bahwa saran untuk pengalaman imajinatif akan dipresentasikan. Induksi hipnotis adalah saran awal yang diperluas untuk menggunakan imajinasi seseorang, dan mungkin berisi penjelasan lebih lanjut tentang pendahuluan. Prosedur hipnotis digunakan untuk mendorong dan mengevaluasi tanggapan terhadap saran. Saat menggunakan hipnosis, satu orang (subjek) dipandu oleh orang lain (ahli hipnotis) untuk menanggapi saran perubahan pengalaman subjektif, perubahan persepsi, sensasi, emosi, pemikiran atau perilaku. Orang juga bisa belajar self-hypnosis, yaitu tindakan mengelola prosedur menghipnotis seseorang sendiri. Jika subjek menanggapi saran hipnosis, biasanya disimpulkan bahwa hipnosis telah diinduksi. Banyak yang percaya bahwa respon dan pengalaman hipnosis adalah karakteristik dari keadaan menghipnotis. Sementara beberapa orang berpikir bahwa tidak perlu menggunakan kata “hipnosis” sebagai bagian dari induksi hipnosis, yang lain menganggapnya penting.
Dari penelitan yang mereka lalukan dapat kita perhatikan bahwa hipnotis merupakan suatu teknik untuk menghasilkan kondisi hipnosis, teknik ini memanfaatkan konsentrasi yang kemudian diberikan saran-saran (sugesti). Dari sini kita dapat pahami bahwa sebenarnya hipnotis adalah kekuatan sugesti .
Jika Hipnotis menggunakan sugesti, dimana ilmu hitamnya ? Apakah membutuhkan sosok gaib agar sugesti itu berkerja?
Tidak , untuk sugesti dapat menjadi ampuh tidak dibutuhkan sosok lain selain diri kita sendiri. Untuk merancang sugesti yang baik dan tepat, kita harus mempelajari beberapa struktur sugesti dan kondisi penerima sugesti. Jika kita sudah mengetahui karakteristik penerima sugesti (subjek) , kita dapat dengan mudah menyusun sugesti yang cocok untuk dia.
Jadi masih berpikir bahwa hipnotis adalah ilmu hitam ?
Leave a Reply