Induksi hipnotis merupakan suatu proses membawa subjek dari kondisi normal menuju kondisi trance / hypnosis. Terdapat banyak jenis induksi, tetapi secara umum dapat dibagikan menjadi 2 jenis, yaitu :
- Induksi Cepat (Rapid Induction) / Induksi Kejut (Shock Induction).
- Progressive Relaxation Induction / Induksi relaksasi bertahap.
Induksi Cepat / Rapid Induction
Merupakan teknik induksi yang sering digunakan di hipnotis panggung. Ada banyak variasi teknik induksi cepat, yang paling umum adalah dengan menghentakan tangan, atau dengan fly papper (kertas yang mudah terbakar).
Perlu diketahui bahwa induksi cepat hanya dapat dilakukan kepada subjek yang memiliki sugestivitas tinggi.
Langkah-langkah melakukan induksi cepat cukup mudah, Fokus – Kejutkan – Berikan Sugesti “Tidur”. Lalu lanjutkan dengan Deepening.
Beberapa hal yang perlu anda ketahui, yang dapat menyebabkan shock induction menjadi gagal:
- Subjek takut,
Dengan pikiran subjek yang takut akan dihipnotis membuat critical areanya tertutup sehingga membatasi sugesti yang masuk. - Subjek tidak fokus,
Sering sekali praktisi hipnotis tidak memperhatikan fokus si subjek, justru membiarkan subjek fokus pada hal lainnya. - Tidak melakukan test sugestivitas,
Banyak praktisi hipnotis melakukan induksi tanpa melakukan test, jika ia melakukan shock induction pada subjek yang memiliki tingkat sugestivitas moderat atau sulit maka hal ini dapat menyebabkan kegagalan dalam induksi.
Progressive Relaxation Induction
Merupakan teknik induksi yang sering digunakan dalam hipnoterapi, dengan melakukan relaksasi fisik secara bertahap dari kepala turun ke leher hingga kaki dan kemudian relaksasi pikiran. Teknik induksi ini dapat dilakukan kepada semua jenis subjek mudah-moderat-sulit, umumnya teknik ini membutuhkan waktu 15 menit – 30 menit tergantung sugestivitas klien.
Progressive relaxation menyerupai mediasi yang dibimbing (guided meditation) tetapi bedanya adalah setiap relaksasi dilakukan test. Misalkan mulai dari relaksasi mata, mata dibuat rilexs kemudian ditest sampai matanya menjadi sulit / berat untuk dibuka, proses berulang kesemua bagian yang akan direlaksasi.
Beberapa hal yang membuat progressive relaxation menjadi gagal:
- Praktisi tidak memperhatikan Klien
Karena progessive relaxation menggunakan script yang cukup panjang, umumnya praktisi membacanya. Namun sering sekali praktisi justru fokus pada script bukan pada Klien, hal ini menyebabkan banyak kesalahan seperti klien sudah tertidur padahal sugestinya belum selesai. Kunci terpenting dalam progressive relaxation adalah observasi klien secara terus menerus agar tau apa yang akan dilakukan selanjutnya. - Tidak menggunakan intonasi yang tepat.
Karena banyak praktisi terpaku oleh script, sering sekali mereka hanya membaca tidak memberikan pesan dalam sugesti tersebut secara tepat. Dengan menggunakan intonasi dan penekanan yang tepat akan memberikan efek sugesti lebih mudah diterima oleh pikiran bawah sadar. - Lupa melakukan test pada setiap bagian.
Terkadang ketika melakukan relaksasi dan melihat klien sudah rileks, praktisi tidak melakukan test lagi tetapi langsung lanjut pada bagian berikutnya. Hal ini perlu diperhatikan karena banyak yang tidak menyadari bahwa Klien bersedia mengikuti perintah praktisi tetapi belum tentu mendapatkan efek / sensasi sesungguhnya. Oleh karena itu penting sekali untuk melakukan test ketika sudah melakukan relaksasi pada suatu bagian.
Sekian ringkasan singkat tentang induksi hipnotis, semoga dapat memberikan penjelasan yang cukup.
Leave a Reply