Banyak praktisi hypnosis yang mengatakan tidak perlu melakukan test sugestivitas, mereka cenderung percaya diri untuk melakukan hipnotis tanpa test sugestivitas. Banyak yang berhasil, tetapi banyak juga yang gagal. Banyak praktisi yang mempelajari hipnotis secara otodidak tidak mengetahui pentingnya melakukan test sugestivitas dan manfaat dari test tersebut.
Untuk memahami pentingnya test sugestivtias, mari kita bahas dari pertanyaan yang sering ditanyakan “Apakah Semua orang dapat dihipnotis?”. Pertanyaan tersebut adalah salah satu pertanyaan dominan yang sering ditanyakan oleh peserta belajar hipnotis / belajar hipnoterapi.
Mengenai fenomena trance / kondisi hipnosis, banyak penelitian telah dilakukan. Salah satu penelitan yang sering digunakan dalam pembelajaran hipnotis / hipnoterapi adalah dengan menggunakan hasil penelitian yang dilakukan oleh AndrĂ© Muller Weitzenhoffer and Ernest R. Hilgard pada tahun 1959 yang diberikan nama “Standford Hypnotic Susceptibility Scale”. Penelitian ini menggunakan Form A, B dan C, setiap form terdiri dari 12 item yang berisi test motorik dan kognitif manusia.
Dari hasil penelitan mereka, ditemukan bahwa
- 10% dari populasi memiliki kecendrungan mudah disugesti / dihipnotis
- 85% dari populasi memiliki kecendrungan moderat
- 5% dari populasi memiliki kencederugan sulit
Dari sini dapat kita perhatikan bahwa 10 % dari populasi memiliki kecenderungan untuk mudah disugesti, dan hal ini yang digunakan oleh hipnotis panggung. Hipnotis panggung akan menyeleksi dari sekian banyaknya penonton untuk menemukan 10% ini. Berbeda dengan hipnoterapi yang tidak mungkin hanya menerima orang-orang yang mudah disugesti, tugas hipnoterapis membuat kondisi klien menjadi sugestif.
Untuk kita dapat mengenali tingkat sugestivitas seseorang, tidak lain dengan melakukan test. Terdapat banyak test sugetivitas hipnotis jika kita googling di internet, mungkin 100-an. Dalam kelas training hipnoterapi kami menjelaskan 5 test sederhana yang dapat digunakan untuk menilai tingkat sugestivitas subjek.
Berbagai macam Test Sugestivitas:
- Focus Training dengan Finger Lock
- Rigid Catalepsy
- Hand Locking
- Eye Catalepsy
- Relaxation Training
- Balloon & Bucket test
- Lime Test
- Postural Sway
- dsb.
Pentingnya Test Sugestivitas
Dalam Stage Hypnosis / Hipnotis Panggung akan menggunakan test-test sugetivitas ini untuk mencari subjek dengan tingkat sugestivitas terbaik. Dan test sugestivitas ini dapat dilakukan sebelum acara atau ketika acara berlangsung, ahli hipnotis sangat piawai membawakan test-test ini tanpa disadari oleh penonton.
Sedangkan dalam Hipnoterapi, test digunakan bukan hanya untuk mengenali tingkat sugestivitas klien tetapi juga menjadi bahan untuk hipnoterapis menentukan induksi yang tepat untuk klien. Dan test sugestivitas digunakan oleh hipnoterapis untuk melakukan hipnotic training bagi klien yang moderat atau sulit.
Hypnotic Training bermaksud agar klien dapat dilatih untuk memasuki kondisi hypnosis / trance. Dengan Hypnotic Training yang baik, tingkat sugestivitas klien dapat berubah dari sulit menjadi moderat, dan moderat menjadi baik.
Satu hal lai yang terpenting dalam test sugestivitas adalah untuk membangun “conectedness” dengan pikiran bawah sadar klien. Dengan mengetahui jika sugesti dapat diterima dengan baik oleh klien, maka menandakan bahwa pikiran bawah sadar klien (sub-conscious Mind) sudah menerima atau terhubung dengan hipnoterapis.
Perlu dipahami test sugestivitas terdapat 2 jenis test, yaitu motorik /fisik dan kognitif /cara pikir. Jika hasil test menunjukan klien / subjek lebih cenderung motorik maka proses induksinya akan lebih mudah menggunakan sugesti-sugesti fisik. Sedangkan jika klien lebih cenderung berhasil pada test kognitif, maka script sugestinya akan menggunakan yang bersifat menggunakan pola pikir, imaginasi, dsb.
Jadi dapat dipahami mengapa melakukan test sugestivitas itu penting sebelum melakukan hipnotis/ hipnoterapi.
Leave a Reply